Kamis, 02 Agustus 2012

Sinopsis "99 Cahaya di Langit Eropa : Menapak Jejak Islam di Eropa"

Buku ini adalah catatan perjalanan atas sebuah pencarian. Pencarian cahaya Islam di Eropa yang kini sedang tertutup awan saling curiga dan kesalahpahaman. Untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, aku merasakan hidup di suatu negara dimana Islam menjadi minoritas. Pengalaman yang makin memperkaya spiritualku untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda. Tinggal di Eropa selama 3 tahun adalah arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya aku menemukan banyak hal lain yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola gondola di Venezia.

Pencarianku telah mengantarkanku pada daftar tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Aku tak menyangka Eropa sesungguhnya juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam. Eropa dan Islam. Mereka pernah menjadi pasangan serasi. Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan berbagai dinamikanya. Aku merasakan ada manusia-manusia dari kedua pihak yang terus bekerja untuk memperburuk hubungan keduanya. Pertemuanku dengan perempuan muslim di Austria, Fatma Pasha telah mengajarkanku untuk menjadi bulir-bulir yang bekerja sebaliknya.

Menunjukkan pada Eropa bulir cinta dan luasnya kedamaian Islam. Sebagai Turki di Austria, Ia mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal meluluhkan Eropa dengan menghunus pedang dan meriam. Kini ini ia mencoba lagi dengan cara yang lebih elegan, yaitu dengan lebarnya senyum dan dalamnya samudra kerendahan hati. Aku dan Fatma mengatur rencana. Kami akan mengarungi jejak-jejak Islam dari barat hingga ke timur Eropa. Dari Andalusia Spanyol hingga ke Istanbul Turki.

Dan entah mengapa perjalanan pertamaku justru mengantarkanku ke Kota Paris, pusat ibukota peradaban Eropa. Di Paris aku bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepadaku bahwa Eropa juga adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Marion membukakan mata hatiku. Membuatku jatuh cinta lagi dengan agamaku, Islam. Islam sebagai sumber pengetahuan yang penuh damai dan kasih. Museum Louvre, Pantheon, Gereja Notre Dame hingga Les Invalides semakin membuatku yakin dengan agamaku. Islam dulu pernah menjadi sumber cahaya terang benderang ketika Eropa diliputi abad kegelapan. Islam pernah bersinar sebagai peradaban paling maju di dunia, ketika dakwah bisa bersatu dengan pengetahuan dan kedamaian, bukan dengan teror atau kekerasan Perjalananku menjelajah Eropa adalah sebuah pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan oleh Islam di benua ini. Cordoba, Granada, Toledo, Sicilia dan Istanbul masuk dalam manifest perjalanan spiritualku selanjutnya. Saat memandang matahari tenggelam di Katedral Mezquita Cordoba, Istana Al Hambra Granada, atau Hagia Sophia Istanbul, aku bersimpuh.

Matahari tenggelam yang aku lihat adalah jelas matahari yang sama, yang juga dilihat oleh orang-orang di benua ini 1000 tahun lalu. Matahari itu menjadi saksi bisu bahwa Islam pernah menjamah Eropa, menyuburkannya dengan menyebar benih-benih ilmu pengetahuan, dan menyianginya dengan kasih sayang dan toleransi antar umat beragama. Akhir dari perjalananku selama 3 tahun di Eropa justru mengantarkanku pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup. Makin mendekatkanku pada sumber kebenaran abadi yang Maha Sempurna.

Aku teringat kata sahabat Ali RA: Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra di mana banyak ciptaan ciptaan Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu; dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan.(Ali bin Abi Thalib RA)

Sabtu, 10 Maret 2012

Belajar, Belajar, dan Belajar

Lakukan sekarang juga. Jangan tunda hari esok. Belajar yang banyak dan terus belajar. Duiele kesannya “sadis” banget neh ( bossy ya? Hehehe). Tapi nggak apa-apa, ini bukan doktrin, tapi anggap saja sebagai penyemangat kita-kita untuk tetap terus belajar. Sampai kapan pun. Pokoknya, tiada hari tanpa belajar. Kamu bisa belajar di sekolah, di pesantren, di majelis taklim, di rumah, di masyarakat sekitar, dari koran, majalah, tabloid, televisi, radio, internet, termasuk di warung kopi, angkutan umum, dan seabrek fasilitas lainnya. Kamu bisa belajar apa pun dari tempat-tempat tersebut. Nggak perlu males. Dan memang nggak boleh males. Oke? Semangat terus!

Sobat muda muslim, belajar emang bikin kita jadi cerdas. Jangan khawatirkan kemampuan otak kita untuk menerima masukan informasi. Nggak bakalan luber. Kalo tong sampah sih iya, makin banyak diisi, bisa luber juga meski ukurannya udah segede apa tahu. Tapi otak kita, meski kecil namun memiliki ruang penyimpanan memori yang cukup luas. Ukuran mini kualitas maxi , begitu kata-kata yang bisa kita contek dari sebuah iklan untuk menggambarkan potensi otak kita.

Sekadar tahu aja, saya kutipkan neh dari bukunya Pak Fauzil ‘Adhim, Dunia Kata , beliau menuliskan beberapa pendapat pakar tentang kemampuan mengingat dari manusia. Di antaranya pendapat John Griffith, seorang ahli matematika mengatakan, “Setiap manusia normal mampu mengingat 1.000.000.000.000 (10 11 ) bit informasi”. Sementara John von Neumann, ahli teori informasi, menghitungnya sampai 280.000.000.000.000.000.000 (280 diikuti delapan belas angka nol di belakangnya) atawa 280 kuintiliun bit). Oya, kamu perlu tahu, bahwa setiap satu bit mewakili satuan informasi terkecil, misalnya “ya”, “tidak”, “i” atau “o”, “on” atau “off”.

Nah, jadi sebenarnya nggak ada alasan untuk males belajar. Kalo masih ada yang bilang bahwa dengan banyak belajar ubun-ubun kita bisa ngebul, itu cuma karena kita nggak bisa mengelola waktu dan cara belajarnya aja. Kalo baik mengelolanya, insya Allah bisa deh kita belajar dengan efektif tanpa perlu ubun-ubun ngebul. Menurut saya sih itu cuma faktor kelelahan baik fisik maupun psikis. Itu saja.

Kita mampu mengingat informasi sebanyak itu? Bisa kok. Cobalah tengok teman-teman yang kebetulan hapal al-Quran yang jumlah juz-nya 30 itu (dan ingat, tentunya ia juga hapal tajwid-nya). Hebat banget tuh. Padahal buat kita yang nggak biasa belajar dan ngapalin seluruh isi al-Quran bakalan tekor tuh. Jangankan tiga puluh juz, juz 30 (Juz ‘Amma) aja kayaknya kita banyak yang nggak hapal.

Nah, itu baru hapal Quran, gimana dengan merekayang hapal Quran sekaligus hadis? Imam Bukhari contohnya, beliau sanggup menghapal ratusan ribu hadis lengkap dengan sanad dan rawinya. Imam Syafi'i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad bin Hambal pun, empat mujtahid yang hasil ijtihadnya banyak dijadikan rujukan kaum muslimin di seluruh dunia ini merupakan ulama sekaligus pelajar andal yang sanggup menguasai seluk-beluk ilmu fiqih. Subhanallah. Dan itu, nggak ujug-ujug bisa, tapi melalui proses belajar yang cukup lama, panjang, dan bahkan melelahkan.

Sobat muda muslim, kita insya Allah bisa. Bisa pinter, bisa punya wawasan banyak. Semuanya karena dimulai dengan belajar. Ya, belajar. Terus dan terus. Bahkan Imam Syafi'i dalam mencari ilmu memiliki semboyan yang bagus banget. Kata beliau, “Carilah ilmu seperti halnya seorang ibu yang kehilangan anak perawannya.” Artinya, dicari terus sampe dapet. Nggak pernah bosen, nggak pernah malas, nggak pernah putus asa. Belajar terus sampe dapat ilmu banyak. Jangan heran kalo Imam Syafi'i begitu dihargai dan dihormati kaum muslimin karena tingkat keilmuannya yang fantastis. Sekali lagi, itu cuma bisa diraih dari belajar. Nggak belajar, ya nggak dapet apa-apa. Tul nggak?

Oya, Allah Swt. akan meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Jadi berbahagialah kalo kita udah beriman dan berilmu. Allah Swt. udah ngejelasin dengan gamblang dalam firmanNya:

“...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS al-Mujaadilah [58]: 11)

Bahkan nih, saking pentingnya punya ilmu dan ketakwaan, Imam syafi'i pernah bilang begini, “Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tidak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan).”

Wadau, mau disindir kayak gitu? Nggak lha yauw. Makanya, untuk bisa punya ilmu dan ketakwaan, resepnya cuma satu: belajar. Bener lho, kagak bo'ong! Suer banget.

Maka, untuk urusan belajar ini, nggak salah dong kalo Rasulullah saw. menyampaikan: “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar.” (HR Bukhari)

Belajar dari mereka yang berhasil

Nah, sebagai pemuda, kita harus memiliki ilmu dan ketakwaan. Bisa berilmu dan bertakwa pastinya kalo udah belajar dong ya. Jadi intinya, jangan malas belajar. Kita kepengen banget menjadi kebanggaan umat dan agama Allah ini. Kayaknya, kita mesti mencontoh Usamah bin Zaid yang masih muda belia, usianya 18 tahun saat diangkat menjadi Panglima Perang oleh Rasulullah saw. untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada di bawah kekuasaan Romawi pada waktu itu. Menakjubkan, bukan?

Usamah bin Zaid memang jago bin ahli perang. Keahliannya itu diperoleh karena terus mengasah diri untuk belajar. Karena, emang nggak ada orang yang langsung bisa pinter dan lihai keterampilannya tanpa melalui proses belajar. Ali bin Abu Thalib satu dari sekian ribu sahabat Rasulullah saw. yang diberikan pujian oleh Rasulullah sebagai sahabat yang berilmu tinggi.

Eh, kamu tahu Linkin Park ? Grup band asal California yang 13 Juni 2004 lalu bikin goncang Jakarta, memang fenomenal. Salah satu lagunya yang asyik punya adalah “Breaking the Habit” . Mike Shinoda, pentolan grup band yang mengusung irama musik “gado-gado” ini, ternyata mencipta lagu asyik tersebut selama hampir enam tahun. Jelas, selama hampir enam tahun itu nggak mungkin nggak belajar. Pasti dia belajar dan terus mengembangkan lirik tersebut lengkap dengan iramanya yang nyetel abis. Hasilnya, lumayan menggebrak, sampe-sampe kamu yang ngefans nggak nyadar udah melantunkan potongan syair: “...I don't why I got this way/ I know it's not alright/ So I'm/ Breaking the habit tonight...” yang suka dibawain oleh suara serak dan sedikit berteriak milik Chester Bennington.

Sobat muda muslim, David Beckham, meski udah jago ngegocek bola, tapi dia merasa harus terus belajar untuk meningkatkan kualitas sepakannya, terutama kalo kebetulan jadi eksekutor tendangan bebas langsung ke gawang. Setiap malam sehabis latihan rutin, suaminya Victoria Adams ini selalu belajar dan berlatih untuk menendang bola agar masuk ke lubang ban mobil yang digantung di tiang dari jarak tertentu. Hasilnya? Kapten timnas Inggris ini masuk jajaran eksekutor tendangan bebas yang berbahaya bagi kiper lawan.

Sekadar tips

Sobat muda muslim, saya yakin kalo kamu pun udah pada punya tips sendiri untuk selalu belajar dalam hidup ini. Itu akan menjadi patokan buat kita dalam melangkah. Intinya sih, jangan malu dan malas untuk belajar. Oke deh, nih ada sedikit tips buat kamu:

Jangan cepat puas. Perasaan cepat puas dalam diri kita kudu segera dikubur dalam-dalam. Nggak baik cepat puas ketika belajar. Jangan sampe baru bisa belajar di level 2 (dalam skala 10) kita udah merasa cukup puas. Lalu malas belajar. Dalam urusan yang lain, cepat puas boleh-boleh saja kok. Misalnya, udah puas bisa meraih kekayaan materi. Tapi dalam mencari ilmu, jangan cepat puas dengan hasil yang udah kita dapet. Cari terus sebanyak-banyaknya. Yup, belajar tak pernah henti. Terus belajar sampai mati.

Meluangkan waktu untuk belajar lebih banyak. Ini perlu banget sobat. Untuk kesuksesan kita juga kok. Konon kabarnya Bill Gates saja, untuk bisa membangun kerajaan bisnis Microsoft, pergi jam 6 pagi dan pulang jam 2 dinihari. Ia melakukan riset dan belajar serta mengembangkan program-program andalan yang kelak bisa dinikmati masyarakat dunia. Sekarang, selain pinter, jumlah kekayaan doi setara dengan jumlah total kekayaan dari seperempat jumlah total penduduk Amrik (jumlah penduduk Amrik pada tahun 2004 aja, adalah sekitar 280 juta jiwa. Wow!). Tahun 2005 ini doi kembali jadi juragan terkaya di dunia. Jadi, luangkan waktu lebih banyak untuk belajar. Jujur saja, waktu 24 jam dalam sehari tiap orang sama. Allah memberikan sama kepada setiap orang. Mereka yang berhasil dan sukses biasanya yang pandai memanfaatkan waktunya. Ada yang memanfaatkan waktu luang dengan santai, ada yang malah belajar. Jadi, yang membedakan mereka yang sukses dengan yang gagal salah satunya adalah dalam memanfaatkan waktunya. Betul ndak?

Jangan porsir otak kita. Meski memiliki kapasitas penyimpanan memori yang besar, tapi perlakukan otak kita dengan baik. Jangan porsir dengan terus-menerus. Biarkan beberapa waktu otak kita melakukan relaksasi dan pelemasan. Hibur dengan berbagai aktivitas yang menyegarkan dan menyenangkan. Misalnya dalam liburan ini kita ajak otak untuk jalan-jalan menikmati keindahan alam atau berpikir untuk yang ringan dulu. Tapi jangan kebanyakan waktu nyantai dan ringannya ya khawatir nanti otak kita merasa terbiasa nyantai dan malah susah lagi untuk diajak belajar. Kan berabe tuh. Jadi, sewajarnya saja.

Manfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Kata pepatah, kesempatan cuma datang sekali. Jadi, bersiaplah untuk menyambutnya. Lakukan sekarang juga, jangan tunggu esok. Saat ini, ketika masih muda, kesempatan itu segera manfaatkan untuk belajar. Jangan tunggu hari esok, apalagi kalo udah tua, selain susah mengingat, juga cepat lelah tenaga. Nggak mau dong kamu kayak gitu? Belajar tuh kapan aja, di mana saja, dan kepada siapa aja. Kalo ada kesempatan, langsung deh manfaatkan. Oke?

Pelajari, pahami, dan amalkan. Nah, ini penting juga sobat. Karena kita anak ngaji, maka nggak cuma belajar doang, tapi setelah dipahami kudu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Buat kita, dan juga buat orang lain. Jadi memang kudu didakwahkan. Soalnya memang sayang banget, kita udah banyak tahu selama belajar, kita juga udah paham luar-dalam, tapi nggak disampaikan lagi ke orang lain. Jangan sampe begitu deh.

Sobat muda muslim, itu sekadar tips kecil aja kok. Moga bisa memberikan nilai yang berarti buat hidup kita. Sebagai anak ngaji. Kita juga nggak bisa cukup puas diri dengan hasil yang udah kita peroleh selama ini. Sebaliknya, karena tantangan dakwah kian besar, semangat kita untuk memiliki ilmu yang banyak tentunya kudu terus dikobarkan. Nggak boleh padam. Jangan sampe kalah semangat oleh mereka yang memiliki tujuan hidup lebih rendah dari kita. Sebagai pengemban dakwah, kita belajar untuk bisa mengasah kemampuan kita dalam memberikan pencerahan kepada orang lain. Lebih mulia dalam pandangan Allah, bukan?

Nah, untuk memiliki semua ilmu, khususnya yang berkaitan dengan ajaran dan dakwah Islam, nggak ada cara lain kecuali belajar, belajar, dan belajar. Ayo, kamu bisa! Saya percaya, kamu bisa! [solihin]

Ketika Cantik dan Shalihah Jadi Impian

Pada tahu kan ajang Muslimah Beauty 2011? Hah, nggak tahu? Nah Gals, ternyata nggak gue sangka antusiasme para muslimah muda di Indo-nesia itu gede banget untuk berpartisipasi dalam ajang ini. Yap, Muslimah Beauty 2011 adalah ajang kontes kecantikan online khusus Muslimah berkerudung yang diikuti 1171 muslimah! Hasil seleksi ngedapetin 50 muslimah dan akhirnya tinggal jadi 10 finalis. Pemilihan juaranya diadain di Hotel Sahid, Jakarta tanggal 13 September 2011 lalu.

Namanya juga kontes kecantikan, ya udah pasti nomer 1 yang dinilai adalah keproporsio-nalan fisik–wajah and body. Sasaran kontes sendiri adalah muslimah muda berkerudung berusia 18-24 tahun yang kudu menguasai bahasa asing, pandai baca al-Quran, berprestasi secara akademik maupun non-akademik dan berkepribadian Islam. Ckckckck… hebat bener nih syaratnya. Udah kebayang deh bakal kayak gimana muslimah yang jadi juara ajang ini. Keren!

Bro en Sis, ternyata juara pertama dari Muslimah Beauty 2011 ini adalah Dika Restiyani, 23 tahun. Seorang muslimah muda yang kuliah S2 di Nanyang Technological University Singapura, jurusan International Political Economy. Mantabs! Udah gitu, dunia modeling khususnya busana muslimah bukan sesuatu yang asing bagi doi. Jadi model busana muslimah udah sering doi lakukan baik di Indonesia dan Singapura. Selain itu, doi juga seorang entrepreneur. Doi punya perusahaan handicraft yang bikin boneka gitu! Aktivitas lainnya, Dika punya grup relawan Pelangi untuk Negeri dengan 100 orang relawan yang aktif ngadain kegiatan sosial untuk anak.

So, profil dari juara pertama Muslimah Beauty 2011 ini bener-bener memenuhi baek persyaratan maupun latar belakang dari diadainnya kontes ini. Dilansir dari okezone.com, Eka Shanty, Executive Director of Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) sebagai pelaksana Muslimah Beauty 2011 menyatakan: “Harapannya, pemenang dapat menjadi ikon tidak hanya fesyen tapi juga ekonomi syariah. Setelah Muslimah Beauty, Dika akan diikutkan dalam ajang International Fair Muslim World di Perancis pada 23-25 Desember mendatang.”

Intinya sih gini, dari Muslimah Beauty ini selain pengen bikin Indonesia bisa tampil di pentas dunia dengan sosok muslimah modern juga memajukan fesyen dan ekonomi syariah. Why? Supaya nggak ada lagi penilaian yang salah terhadap Islam, khususnya kepada muslimah, apalagi merka yang berkerudung dan lebih keren lagi mereka yang berjibab. Saat ini, kesannya muslimah yang berjilbab tuh kuno, tertutup, ekslusif, dicurigai sebagai ‘pendamping’ teroris (buset dah!), dan nggak mandiri secara ekonomi.

Efek’ lain dari ajang ini, sepertinya ingin memberi imej bahwa sosok public figure dari pemenang Muslimah Beauty supaya para muslimah muda nggak minder dengan kemuslimahannya, tapi justru tambah pede dalam mengembangkan diri. Nah ini baru penjelasan dari acara kontes muslimah berkerudung. Pendapat gue pribadi tentang acara kontes itu mah belum. Lanjuut!



Jangan berkecil hati

Gals, kalo ngikutin hawa nafsu dan nggak pake ilmu lebih dalam, kayaknya kita bakalan salut dengan Muslimah Beauty 2011. Jujur deh, acara maupun para juaranya bisa dibilang keren lah. Tapi, gimana dong ama yang alhamdulillah dianugerahi tampang pas-pasan, prestasi akademik biasa-biasa aja, aktivitas juga ga wah-wah banget? Ya, paling bantuin emak nyuci, ngepel, masak, belanja… Huss, jangan berkecil hati dulu. Semangat!

Lagian Sis, itu kan kontes yang jurinya manusia. Justru kontes yang sebenarnya yang jurinya adalah Allah Swt. Hadiahnya pun ajib! Kalo juara pastinya dapet hadiah masuk surga. Kalo nggak juara, jawab sendiri dah hadiahnya apa, hehehe…

Nah, bagi gue pribadi mah, daripada pusing mikirin dan ikutan kontes kecantikan—karena udah jelas gue nggak bakal menang hehehe—mending gue mikir untuk upgrade diri. Ibarat komputer, supaya nggak lemot dan tambah canggih, harusnya diupgrade pake prosesor versi terbaru. Kalo kita gimana? Ya, kalo manusia mah di-upgrade-nya dengan niat dan kualitas amal yang tokcer biar nggak males beribadah, nggak sulit sedekah, dan tetap semangat mengkaji Islam, tetep iman dalam Islam, berkarya untuk umat, juga memper-juangkan Islam kaffah (secara total yang menyangkut semua masalah kehidupan). Jadi nggak bakal sering hang, lemot, galau bin jenuh.

Kalo udah mulai hang, lemot, galau, jenuh trus bikin males beribadah, ngaji juga males, wah GAWAT! Perlu pertolongan secepatnya. Cepet ambil air wudhu, kalo udah waktunya salat fardhu cepetlah tunaikan, boleh juga ditambah salat sunnah. Terus, curhat deh sama Allah Ta’ala. Introspeksi diri, bahwa kita kudu bersyukur dalam kondisi terpuruk sekali pun.

Perlu temen? Need shoulder to cry on? Cari temen yang ngertiin kamu banget. Maksudnya ngertiin, tuh temenmu berani negur kamu kalo kamu melangkah dalam kesalahan dan tetep support supaya kamu konsisten di jalan Allah Swt.

Nah, andai kata penampilan diri perlu perawatan, ya nggak ada salahnya dirawat. Creambath bikin rambut yang sering ditutup pake kerudung akan tambah seger. Body scrub/luluran- masker body-mandi susu-pijat aromatherapy juga oke supaya badan fresh. Facial sesuai tipe kulit wajah juga bikin wajah seger dan nggak kusam. Walaupun semua itu nggak nyulap dirimu sekejap jadi secantik Arumi Bachsin, paling nggak bisa jadi diri sendiri yang tahu merawat diri.

Eits, jangan salah paham dulu nih. Begitu baca gue nyuruh ginian pada buru-buru nyalon deh kalian. Itu mah pilihan aja. Sekali-sekali kan memang perlu perawatan, ya paling nggak sebulan sekali lah. Kalo pun budget nggak mencukupi, kenapa nggak bikin salon muslimah yang bisa subsidi silang? Hehehe… emang uang spp sekolahan aja yang ada subsidi silangnya? Kayak salon tante gue tuh, ajib. Punya harga khusus buat pelajar dan mahasiswa. Lah kok malah promosi, hahaha.

Sis, jangan lupakan kesehatan yang wajib dijaga. Sebab, justru sebenernya dari kesehatanlah, outer beauty kita keliatan auranya.Ciee. Eh, tapi bener loh. Coba deh kamu biasakan diri untuk rutin cek kadar gula darah-kolesterol-asam urat-tekanan darah. Konsumsi juga suplemen or obat berbahan herbal yang sesuai untuk keluhan bodi kamu. Kenapa kok pake suplemen? Berhubung kalo makan biasanya belum tentu memenuhi yang diperlukan tubuh. Kan bakal lemes jadinya entar pas kerja atau belajar. Jaga juga makanan dan minuman yang dikonsumsi. Jangan mimpi bebas jerawat kalo tiap hari makanannya gorengan ama kacang-kacangan. Justru kudu banyak makan buah en sayur segar juga minyak ikan plus konsumsi rutin air putih minimal banget 1 liter deh. Apalagi nih, jaga juga jangan sampe stress dan rajin-rajin dah olahraga. Gue mah kalo nggak sempet maen ke gym paling tangga kantor jadi sasaran. Lumayan nguras kalori naik turun tangga, jadi kolesterol jahat nggak betah ngendon di tubuh.

So, jangan berkecil hati lagi. Nggak ikutan ataupun nggak juara Muslimah Beauty, peluang untuk jadi From Zero to Hero masih ada. Peluang untuk jadi muslimah shalihah selalu ada. Dan, tentu bukan dengan ajang kayak gituan. Percaya deh!



That Is It

Yap! Kalo pengen nyari role model gimana muslimah yang sebenarnya (tapi jangan ngarepin tanpa cacat ya, karena manusia tempatnya salah dan khilaf, namun pastinya tetep berusaha untuk melaksanakan aturanNya) mudah aja kok. Cari aja para muslimah yang konsisten dalam nutup auratnya dengan kerudung dan jilbab (mudah-mudahan udah tahu nih beda kerudung ama jilbab ya), mereka ini juga rajin belajar Islam dan dakwah mengenai permasalahan kehidupan yang solusinya adalah Islam. Selain itu mereka nggak segan-segan tampil mengemukakan pendapat berstandar Islam kalo ada ide-ide yang kontra dengan Islam mulai di-blow up.

Muslimah shalihah yang perlu kita contoh adalah mereka yang menuntut ilmu bukan untuk nilai tinggi dan gelar tapi untuk diamalkan dalam kehidupan. Dalam pergaulan juga mereka say no to gaul bebas. Mereka ada di sekitar kita, lho. Jangan-jangan dia teman sekelas kamu? Ato mungkin sodara kamu? Jangan gengsi menjadikan mereka sebagai teman kita. Gue inget nih pesen temen gue waktu ikutan acara Buka Bersama Sobat Motty, “Kalo deket ama orang-orang yang nularin energi positif, yang deket juga bakal selalu semangat.”

Yuk mulai sekarang, gandeng temen-temen yang mencintai Islam supaya tetep semangat dalam berIslam ! Kalo kepribadian Islam kita udah dibina dengan baik dan benar dan diamalkan dalam kehidupan, insya Allah pola pikir dan pola sikap akan sesuai dengan perintahNya. Percaya deh, outer & inner beauty bakal terpancar nggak pake maksa hehehe.. Bener lho. Sumpah!

So Gals, cantik dan pinter memang dambaan, tapi nggak semua kan bisa kayak gitu? Yang penting adalah bisa konsisten dalam iman kepada Islam walau bagaimana pun kondisinya. Stay be shalihah. Itu intinya. Selain itu rawatlah fisik yang dianugerahi Allah sesuai syariatNya. Bersyukurlah selalu dalam kondisi apa pun, baik senang maupun terpuruk. Jangan pernah merasa kecil hati dengan apa yang Allah anugerahkan. Jika apa yang kita mau berlum terkabul, anggaplah sebagai ujian keimanan.

So, just be proud to be muslimah shalihah! Nggak penting banget deh pusing ama kontes kecantikan. Yang penting tetep eksis dalam kehidupan dengan berkepribadian Islam berkualitas keren dan bermanfaat bagi kehidupan umat. Insya Allah jaminannya surga. Gimana, gals? Sip deh! [Anindita. E-mail : thefaith_78@yahoo.com]

Virginitas Remaja

Ngomongin virginitas remaja, bukan hanya dominasi kaum cewek. Kaum cowok juga kudu turut ambil bagian dalam masalah ini. Karena makna virgin bukan hanya ‘kegadisan’ saja, tapi juga mencakup ‘keperjakaan’.

Virginitas sangat dekat hubungannya dengan melakukan hubungan seks. Menjaga virginitas berarti menjaga hubungan pergaulan dengan lawan jenis agar nggak kebablasan. Virgin nggaknya seseorang bukan hanya pada kondisi selaput dara saja, tapi sudah pada perilaku seksual dia yang menjurus.
Wah…kayaknya hot banget neh bahasan kita kali ini. Baca terus sampai tuntas, yuukkkk!

Virginitas, bukan tentang selaput ‘gadis’
Virginitas bukan melulu pada utuh tidaknya selaput dara yang menunjukkan kegadisan seorang cewek. Tapi virginitas adalah kondisi mental dan akhlak seseorang dalam perilaku seksualnya. Jadi pihak cowok pun juga bisa dikatakan nggak virgin kalo ia sudah mulai berani melakukan seks bebas sebelum nikah.

Ada banyak kasus selaput dara robek karena aktivitas olahraga atau naik sepeda. Ada juga kasus gonta-ganti pasangan atau pacar tapi selaput dara masih utuh. Nah, di antara dua kasus itu manakah yang masih virgin dan suci?

Jelas yang pertama dong. Meskipun selaput dara sudah robek, tapi kasus pertama menunjukkan kesucian seorang gadis. Tentu saja dengan catatan selama dia bukan pengikut aliran gaul bebas loh yah. Sedangkan kasus kedua, biar kata dia kemana-mana membual suci hanya karena selaput dara utuh, itu juga masih sangat bisa dipertanyakan. Selama dia beraktivitas mendekati zina alias penggiat pacaran, maka kesucian dia hanya sebatas lip service semata. Omong kosong, Non!

Begitu juga dengan halnya para cowok. Jangan karena kamu nggak punya selaput dara, bisa seenaknya saja main seruduk sana-sini tanpa aturan. Emangnya kamu ayam? Meskipun banyak orang bilang bahwa resiko cowok cenderung nggak ada karena nggak meninggalkan bekas semisal hamil kayak kasus pada cewek, tapi ingatlah bahwa dosa yang kamu tanggung juga sama besarnya. Jadi mending kamu berpikir ribuan kali sebelum melakukan tindakan bodoh dengan melakukan seks sebelum nikah. Iya nggak sih?

Jadi bagi kamu kaum cowok, kudu juga tetap harus mempertahankan ‘virginitas’ hingga nanti saatnya tiba. Kapan tuh? Yaitu kalo kalian sudah berani mengucapkan akad nikah di depan ortu/wali calon istrimu yang disaksikan banyak orang dan dicatat sama pak penghulu. Okay dong yah?

Virgin ternoda, salah siapa?
Jawabannya adalah salah semua. Lho, kok? Rentannya virginitas pada remaja saat ini, nggak peduli cewek ataukah cowok, bukan melulu urusan individu yang lemah iman. Masyarakat yang lepas kontrol dan individualis juga menjadi pemicu maraknya seks bebas di kalangan remaja. Sebagai contoh adalah seorang pemilik kost-an yang cenderung permisif (serba boleh) tentang aturan berkunjung tamu putra ke kost putri. Mereka bisa pura-pura tidak tahu bila mendapati hal tersebut di depan mata, hanya karena supaya tempat kost-nya laku. Begitu juga dengan minimnya kepedulian dari masyarakat sekitar. Alih-alih menegur apalagi menggerebek pelaku zina, mereka hanya ambil jalan pintas ‘yang penting nggak mengganggu aku aja’.

Jadilah remaja yang dasarnya lemah iman ini semakin bebas aja mau melakukan hal-hal yang amoral. Mereka merasa mendapat pembenaran dari sekitar. Apalagi dari pihak berwenang dalam hal ini kontrol negara, juga sangat lemah. Selama tak ada pasal pengaduan sikap seseorang melanggar atau mengganggu orang lain, maka pezina tak bisa dijerat undang-undang yang notabene memang mengadopsi dari hukum pidana Belanda. Selama masing-masing pezina melakukannya suka sama suka, tak ada hukum positif di negeri ini yang bisa menjerat perilaku asusila mereka.

Apalagi akhir-akhir ini pelaku aktif gaul bebas semakin giat saja menolak RUU pornografi dan pornoaksi. Mereka berdalih dengan mengatasnamakan pengekangan terhadap kebebasan berekspresi. Belum lagi di pihak lain, mereka juga gencar membagikan kondom gratis bagi para pemuda. Kondisi ini diperparah dengan tayangan tivi dan sinetron yang semuanya nyaris mengumbar aurat dan membangkitkan syahwat para pemirsanya. Bahkan beberapa tahun lalu film Virgin pun dibuat dengan alasan untuk mengingatkan remaja tentang bahaya gaul bebas. Tapi bukannya malah ingat, tuh film malah mengumbar aurat dan membikin remaja mupeng (muka pengen) untuk coba-coba. Waduh…lengkap sudah upaya penodaan terhadap kaum muda ini.

Islam juga ngomongin virginitas
Islam sangat menjaga kesucian diri baik cewek maupun cowok. Islam sebagai pandangan hidup yang paripurna dan lengkap, telah memunyai aturan hingga hal terkecil sekalipun. Islam mempunyai langkah-langkah yang bukan hanya curative (penyembuh) tapi juga preventif (pencegah). Maksudnya, sebelum terjadi kerusakan masyarakat karena seks bebas dan hilangnya virgintas pada remaja, ada langkah-langkah pencegahan yang harus ditempuh.
Pertama, ada aturan yang lengkap dan detil tentang gaya berpakaian baik cewek maupun cowok. Batas-batas aurat mana yang dipatuhi untuk tidak dipamerkan semaunya sendiri. Bagi cewek ada kerudung dan jilbab yang harus dikenakan bila keluar rumah. Untuk cowok pun, hati-hati dengan sesuatu yang ada di atas lutut dan di bawah pusar. Karena itulah area batas aurat cowok. ada perintah menundukkan pandangan dari melihat hal-hal yang bukan menjadi haknya.

Kedua, aturan pergaulan laki-laki dan perempuan yang sempurna. Larangan berduaan bagi laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom karena pihak ketiga pastilah setan. Tahu sendirilah apa kerjaan setan yang bakal ngomporin kedua orang beda jenis ini untuk melakukan hal-hal terlarang. Rasulullah saw. Bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR Ahmad)

Ketiga, peran serta masyarakat harus ada. Menegur, menasehati, dan peduli harus ditingkatkan ketika terjadi gejala perilaku seseorang menuju ke arah gaul bebas. Yang namanya tetangga apalagi pak RT dan pak RW harus tegas memberi teguran, peringatan hingga sanksi untuk perilaku yang kebablasan.
Keempat, peran negara sangat vital dalam hal ini. Selain sebagai pihak yang mengelurkan aturan bekekuatan hukum, negaralah yang berhak memberi sanksi secara hukum pula bila ada pelanggaran. Negara harus mensosialisaskan aturan-aturan ini agar diketahui dan dipahami masyarakat. Bila sudah begini, orang-orang akan berpikir ribuan kali untuk melakukan tindakan amoral bila saja saksinya tegas. Cambuk 100 kali bagi yang pezina yang belum pernah menikah dan rajam bagi pezina yang sudah menikah. Bukan gertak sambal, tapi harus serius dilaksanakan. Bisa dijamin, angka gaul bebas yang notabene mengarah ke seks bebas langsung turun drastis.

dalil sanksi bagi pezina ghairu muhshan adalah ayat tentang jilid (hukuman cambuk), yakni firman Allah swt.:

“Pezina laki dan perempuan jilidlah masing-masing keduanya dengan seratus kali jilid” (QS an-Nûr [24]: 2)

Oya, untuk hukuman rajam adalah berdasarkan riwayat dari ‘Abdullâh bin Buraidah dari bapaknya berkata, “Telah datang kepada Rasulullah saw., al-Ghamidiyyah dan ia berkata, “Ya Rasulullah saw., aku telah berzina, sucikanlah aku!” Beliau saw. menolaknya.

Besoknya ia berkata, “Wahai Rasulullah jangan engkau menolak aku, semoga engkau merehabilitasi aku sebagaimana engkau merehabilitasi al-Mâ’iz. Demi Allah saya telah hamil. Rasulullah saw. bersabda, “Jangan, pulanglah sampai engkau melahirkan.”

Ketika ia telah melahirkan ia mendatangi Rasulullah saw. dengan anaknya yang ada di gendongan, dan ia berkata, “Ini adalah anakku.” Rasulullah saw bersabda,”Pergi, dan susuilah sampai engkau menyapihnya!” Ketika ia telah menyapihnya ia mendatangi Rasulullah saw. dengan anaknya yang membawa sepotong roti. “Ya Nabiyullah, saya telah menyapihnya, dan ia sudah bisa memakan makanan. Lalu, anak itu diberikan kepada salah seorang laki-laki dari kaum Muslim. Kemudian Rasulullah saw. memerintahkan menanam wanita itu hingga dadanya, kemudian memerintahkan manusia untuk merajamnya.”

Hadis ini dengan jelas menunjukkan bahwa wanita hamil ditunggu sampai ia melahirkan, dan wanita yang menyusui ditunggu hingga ia menyapih anaknya.

Ati-ati en waspada
Jangan main-main masalah virginitas ini, apalagi berniat untuk coba-coba. Karena mirip dengan narkoba, awalnya coba-coba selanjutnya bisa kecanduan. Bagi para cewek, kehilangan virginitas sangat kuat dugaan menjadi pintu awal baginya untuk terjerumus ke arah jalan nggak bener selanjutnya. Banyak kasus menunjukkan bahwa cewek yang udah terlanjur kehilangan virginitas, akhirnya memilih masuk menjadi pelacur dengan anggapan hidupnya telah hancur dan nggak berguna lagi.

Bagi cowok juga nggak jauh beda. Awalnya yang berniat coba-coba bisa membuatnya menjadi ketagihan dan nggak lagi takut dosa. Apalagi mereka ini cenderung nggak punya beban sosial karena nggak ada selaput keperjakaan yang bisa membuktikan kesucian mereka or nggak. Plus, pihak cowok juga nggak nanggung kehamilan akibat gaul bebas. Bahkan tak jarang banyak cowok yang akhirnya memilih jadi gigolo (pelacur laki-laki) demi uang dan kenikmatan sesaat. Naudzubillah.

So, mulai saat ini, detik ini, kamu kudu nyadar bahwa masalah virginitas baik bagi cewek maupun cowok sama pentingnya. Sudah nggak zamannya lagi cewek menuding cowok sebagai pihak yang disalahkan. Begitu juga cowok menuding cewek sebagai pihak yang keganjenan. Semua kudu kembali melihat diri masing-masing, menjaga iman diri agar tidak tergoda untuk coba-coba gaul bebas yang itu bisa berakibat hilangnya virginitas. Bila benteng diri berupa keimanan sudah oke, maka saatnya kamu melihat sekitar. Ajak teman-temanmu untuk peduli virginitas dan mempertahankannya hingga menikah kelak. Gimana caranya?

Begini Bro ena Sis, di usia kamu yang masih remaja dan sangat muda ini, jauhkan hal-hal yang bisa mengakibatkan nafsu syahwat muncul. Buang jauh-jauh majalah porno, hindari tontonan yang memancing syahwat, tolak pacaran yang jelas-jelas langkah awal setan untuk menjerumuskan kamu pada perzinaan dan nggak usah coba-coba untuk ikhtilat--yaitu bercampur baur antara cewek dengan cowok kecuali dalam tiga hal; pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

Lakukan aktivitas positif yang bisa meraup pahala semisal rajin belajar dan gabung dengan kelompok ilmiah remaja, olahraga yang tidak bertentangan dengan syariat, aktif di kegiatan rohis (kerohanian Islam), dan berkumpul dengan teman-teman yang sholih bagi cowok dan sholihah bagi cewek. Yang nggak boleh dilupa, pertebal keimanan kamu dengan selalu taat ajaran Islam, dan yakini bahwa Allah Maha Melihat di mana pun kamu berada. So, hal ini bakal bikin kamu malu dan malas untuk berbuat maksiat.

Finally…
Virginitas selain bukan melulu tentang selaput dara yang menunjukkan masih perawan tidaknya seorang gadis, ia bisa menjadi tolok ukur keimanan dan akhlak perilaku seseorang. Seseorang ini bisa cewek dan bisa juga cowok. Meskipun pada seorang cowok sulit dideteksi apakah ia masih virgin ataukah nggak, tapi sesungguhnya jawaban itu bisa ditemui di dalam kejujuran hati masing-masing individu. Most of all, ada Allah yang Mahatahu tentang virgin tidaknya seseorang, suci ataukah ternoda.

Musuh-musuh Islam selalu mencari celah dan berupaya untuk menjerumuskan remaja dan pemuda-pemudi muslim agar berlumur dosa. Celah ini adalah siasat untuk merusak Islam secara keseluruhan sebagai tujuan akhir. Generasi muda adalah lahan empuk yang digunakan sebagai sasarannya. Gimana nggak kalo di usia kamu ini, perkembangan hormon seksual emang mulai berkembang dan daya ingin tahu pun mulai meledak-ledak. Kalo nggak dibentengi dengan iman yang kuat, pastilah korban dari para pemuda akan berjatuhan.

Jangan tinggal diam, remaja muslim kudu diselamatkan dari gaul bebas yang bisa mengakibatkan hilang dan murahnya harga virginitas. Itu semua bakal berat dilakukan selama paham kebebasan berperilaku yang menjadi salah satu sendi demokrasi terus dipertahankan. Nah, demokrasi ini ditopang oleh kapitalisme yang emang materi menjadi tujuan. Bagi mereka yang pikirannya dijejali ide kapitalisme, nggak masalah remaja rusak yang penting uang bisa dihasilkan dari sana. Apalagi bila itu dianggap sebagai penghasil devisa negara, maka tempat maksiat pun dilestarikan bahkan kalo bisa diperbanyak.
Hiii…pantas aja negeri ini nggak pernah putus dirundung malang dari satu musibah ke musibah yang lain. Soalnya, Tuhan emang pantas murka melihat tingkah manusia dan negara model kayak gini. Dan ternyata emang pangkal dari semua kerusakan ini terutama betapa murah harga virginitas remaja itu berpangkal dari sistem pergaulan, sosial, kemasyarakatan dan bahkan hukum kita itu mengacu pada selain Islam.

So, nggak ada jalan lain bila kita ingin menyelamatkan generasi muda dari kerusakan yang makin parah kecuali kembali pada aturan yang berasal dariNya. Dan aturan ini nggak akan mungkin sempurna dilaksanakan kecuali oleh sebuah sistem tertentu bernama Daulah Khilafah Islamiyah. Sistem ini nggak akan tegak kalo nggak ada pemuda muslim yang berusaha untuk memperjuangkannya. Jadi, nggak ada pilihan lain kalo pingin mulia di dunia dan akhirat kecuali kita semua, saya dan kamu, turut ambil bagian dalam perjuangan ini.

Jadi, ayo kita sepakat untuk mempertahankan virginitas sampai merit kelak dan mencampakkan ide gaul bebas ke tong sampah peradaban. Akur? Seeeppp dah! [ria: riafariana@yahoo.com]

Sabtu, 21 Mei 2011

Legends Of The Guardians \(´▽`)/

Pembuat film Zack Snyder, membuat debut film animasinya dengan petualangan keluarga “Legend of the Guardians,” berdasarkan buku yang disukainya dari Kathryn Lasky. Film ini mengikuti Soren, burung hantu muda yang terpesona oleh cerita-cerita epik ayahnya Penjaga Ga’Hoole, sebuah band mitis dari prajurit bersayap yang telah terlibat dalam pertempuran besar untuk menyimpan semua benda-benda burung hantu dari Pure Ones yang jahat.

Sementara Soren bermimpi suatu hari nanti bisa menjadi seorang pahlawan, kakaknya, Kludd, mencemooh gagasan, dan ingin sekali berburu, terbang dan mencuri bantuan ayahnya dari adiknya yang lebih muda. Tapi kecemburuan Kludd memiliki konsekuensi buruk, menyebabkan kedua sayapnya jatuh dari rumah mereka dan kanan puncak pohon ke cakar dari Pure Ones.

Sekarang terserah Soren untuk melarikan diri dengan bantuan burung hantu muda pemberani yang lain. Bersama-sama mereka terbang menyebrangi laut dan menembus kabut untuk menemukan Great Tree, rumah Penjaga legendaris Ga’Hoole – satunya harapan Soren tentang mengalahkan Pure Ones dan menyelamatkan kerajaan burung hantu.



Director : Zack Snyder
Writer(s) : John Orloff, John Collee, Kathryn Lasky
Producer : Zareh Nalbandian
Associate Producer : Wesley Coller
Executive Producers : Christopher DeFaria, Donald De Line, Deborah Snyder, Lionel Wigram
Art Direction : Grant Freckelton
Castings : Nikki Barrett, Kristy Carlson, Danny Long
Cast : Emilie de Ravin, Helen Mirren, Hugo Weaving, Geoffrey Rush, Abbie Cornish, Jim Sturgess, Ryan Kwanten, Sam Neill, David Wenham, Miriam Margolyes, Jay Laga’aia, Emily Barclay, David Field

Release Date : September 24, 2010
Official Site : LegendsOfTheGuardians
Distributor : Animal Logic, Village Roadshow Pictures, Warner Bros. Pictures
Genre : Animated, Fantasy
Rating : Not Available
Source : The Best Movie Review’s Blog

Rabu, 18 Mei 2011

ASiknya Social Media buat hidupku \(´▽`)/

Hari gini ga punya facebook??? Ga mungkin deh!! Facebook. Salah satu jejaring sosial yang mendunia banget saat ini, dari anak SD sampe kakek nenek yang udah tuapun, ga mau ketinggalan sama yang namanya ga punya facebook. Walaupun jarang OL, tapi seenggaknya punya deh, pasti itu udah kebanggaan yang luar biasa. Termasuk aku ^.^ , tiada hari tanpa update status, apa aja yang aku alamin di saat itu pasti aku bagiin sama temen-temen di facebook, semasa bodo deh mau di gople apa engga, tapi kalo udah update rasanya plooooong :D .

Selain bisa ngurangin beban karna bisa berbagi status sama temen-temen, aku seneeeeng banget bisa ketemu sama temen lama, saudara jauh, keluarga, en bisa nambah temen yang baru dikenal. Ga cuma status, dari foto, video, notes, aku bener-bener ngrasain facebook udah jadi bagian dari hidupku #alay nih :D . Aku kan hobi nih sama Fotografi, walaupun masih level teri tapi aku cukup bangga dengan hasilku yang beberapa aku Share di Facebook, dan Alhamdulillah respon temen-temen bagus, banyak yang suka fotonya.

Siapa tau ada fotografer terkenal yang liat jepretanku trus tertarik ngajak gabung, kan lumayan tuh ilmunya. Bersyukur banget kalo sampe kejadian, ahihihi :D . Selain di Facebook, aku juga cukup aktif di Twitter @saaniesha , follow ya! Beda lagi kalo di Twitter, di dunia Twitter status update.an ku lebih terekspos, dan menuju pada intinya, ga perlu pake sastra tingkat tinggi, langsung to the point, karena aku ngrasa di Twitter bener-bener tempat curhat yang enak.

Trus blog! aku aktif di Blogger, ASiknya nge-blog itu hampir sama si kaya Facebook, cuma kalo di Blog lebih spesifik berbagi ilmu lewat postingan, foto atau video, disini juga bakat utak-utik sama kekreatifitasan dipake, pinter-pinternya milih layout biar para pembaca betah singgah di blog itu. Kalo di Facebook, update status mungkin hanya 1-2 kalimat, tapi kalau di Blog, biasanya aku curhat sekalian dari A sampe Z. Aku post runtut kejadian dari awal sampe akhir. Kadang, kalo aku dapet info apa gitu yang baru, aku postingin juga di blog. Punya 3 Media Social, buat aku belum cukup dibilang ga gaptek. Walaupun ga aktif-aktif banget, aku juga Join di Plurk, Tumblr, Formspring, MySpace & SalingSapa.

So, buat aku Social Media bener-bener ASik, dan berpengaruh besar buat hidupku. \(´▽`)/
Sunday, January 16, 2011

Dear diary…
Well, today I have travelling to my grandma’s house in Purworejo, Central Java. I go to with my father, my mother, my sista, and my cousin’s. I leave my house at 07.30 a.m. and before go to Purworejo I went to Purwokerto to pick up my cousin. When in voyage to Purwokerto in front of street Sri Ratu Departement Store, I fell headache, and I vomit, it’s very repugnant and after some minute I arrive in my cousin house’s .

At 09.00 a.m me and my family’s pick up to Purworejo from Purwokerto and when until Prembun Kebumen, we stoped the car and pending the voyage to drink a cup of ‘dawet ireng’ . hmmmmm very delicious.. 
Okay, it’s time to continue our travelling, just 1 hours again to arrive at my grandma’s house. ‘Welcome To Purworejo Berirama’ :D . I’m very happy because I almost to my grandma’s house. kkrrrrkkkkyuuuykkk…hehehe , travelling 4 hours very tired, my mother suggest to stop in ‘Bakso Siput’ , Bakso Siput just a name, not bakso made from a snail, a person have a this Bakso have name Bang Siput. With orange juice, a bowl of Bakso can satisfied our stomach.

Let’s go to grandma’s house. Just 20 minutes from Purworejo city to Grandma’s village (Bajangrejo). Street a street, wet rice field, and all of Bajangrejo’s village is very green, green and green, all along of wet rice field for a moment will harvest. And then, after minute a minute, finally I arrive at my Grandma’s house at 01.30 p.m.

Zzzzzzz…. I’m very tired and I sleep until 03.00 p.m. After that, I went to ‘Kidul Ndesa’ with my cousin. ‘Kidul Ndesa’ located behind my grandma’s house, wet rice field very wide and me with my cousin take a pictures very much, when I take a picture with force jump on the sky, my leg slip into mud. Hahaha :D . All laugh!!! :DD . and then, we go to river to clean my leg. Time is over!!  we must go to home because now is 05.00 p.m. Already Afternoon!!

Me and my cousin return home, and me go to bathroom to take a bath. Because I not bring second cloths, my grandma give me a cloth the colour is blue, its sleep cloth :D .

We planning to go to Purbalingga after we watch ‘Dia Anakku’ ---> fatiyah, but my grandma’s TV can’t accept Indosiar TV. Ooohhh…be forced to, we must go to Purbalingga at 07.00 p.m. After, farewell with our grandma, we leave my grandma’s house, and after that, at 11.00 p.m. arrive at home. Me and my family very happy today 